Rumah Adat Gorontalo Bantayo Poboide

Bantayo Poboide yang dalam bahasa Indonesia bermakna gedung tempat bermusyawarah ini menjadi situs budaya di kabupaten Gorontalo. Rumah adat Bantayo Poboide ini digunakan sebagai tempat penyambutan tamu dan melakukan upacara adat.

Jenis Rumah Adat Gorontalo Beserta Gambar Fungsi Dan Perbedaan

Para baate atau pemangku adat dan tokoh agama merundingkan berbagai masalah masyarakat dan kerajaan.

Rumah adat gorontalo bantayo poboide. Selain berfungsi sebagai balai besar tempat berkumpulnya masyarakat adat tempat ini juga sebagai area untuk melakukan berbagai kegiatan. Bangunan ini menjadi tempat pagelaran budaya musyawarah adat sekaligus sebagai gallery budaya masyarakat Gorontalo. Sementara itu poboide berarti tempat bermusyawarah.

Bantayo Poboide memiliki luas 51516 meter persegi terletak di desa Kayu Bulan Kecamatan Limboto Kabupaten Limboto. Bantayo Poboide demikian huruf-huruf yang tertulis di sebuah prasasti dekat pintu gerbangnya. Selain berfungsi sebagai balai besar tempat berkumpulnya masyarakat adat tempat ini juga sebagai area untuk melakukan berbagai kegiatan.

Jenis rumah adat Gorontalo yang sarat akan makna. Macam-Macam Rumah Adat Gorontalo. Provinsi ini adalah provinsi ke 32 Indonesia yang baru diresmikan pada tahun 22 Desember 2000 setelah memisahkan diri dari provinsi induknya yakni Sulawesi Utara.

Dulu daerah Gorontalo adalah bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Rumah adat Bantayo Poboide dan rumah adat Dulohupa. Bantayo Poboide adalah rumah adat Gorontalo yang berfungsi sebagai tempat musyawarah.

Meski terbilang sebagai provinsi baru bukan berarti Gorontalo memiliki masyarakat dengan budaya. Bantayo Poboide yang dalam bahasa Indonesia bermakna gedung tempat bermusyawarah ini menjadi situs budaya di kabupaten Gorontalo. Berasal dari kata bantayo dan Poboide.

Bantayo Poboide mengandung pengertian rumah musyawarah adat. Gorontalo memiliki beberapa rumah adat yang hingga saat ini masih terjaga dan dilestarikan diantaranya adalah rumah adat Dulohupa dan rumah adat Bantayo Poboide yang paling dikenal masyarakat dan merupakan warisan yang masih terus dilestarikan kental akan budaya dengan arsitektur yang dibangun berdasarkan konsep adat istiadat dan kepercayaan masyarakat setempat. Dizaman dahulu rumah adat merupakan istana kepala wilayah raja dalam menjalankan kepemerintahannya.

Bangunan rumah adat Banthayo Poboide merupakan represntasi dari rumah kediaman raja-raja terdahulu. Berikut ini adalah kayu yang di pakai untuk pembuatan dan pembangunan rumah adat Bantayo Poboide di Gorontalo antara lain sebagai berikut ini. Mengandung pengertian Rumah Musyawarah Adat Bantayo Poboide memang menjadi sebuah situs budaya yang berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi masyarakat Kabupaten Gorontalo.

Rumah ini dibangun oleh Kolonel AU MI Liputo selaku tauwa lo lahuwa dalam artian gelar kehormatan tertinggi kepada seorang pemimpin di Gorontalo. Berbagai upacara adat penerimaan tamu kenegaraan pesta perkawinan adat sampai kegiatan sosial dan keagamaan kerap dilangsungkan di tempat itu. Rumah adat Gorontalo adalah bangunan rumah tradisional yang berada di Provinsi Gorontalo.

Kegunaan itu sesuai dengan nama yang diberikan oleh nenek moyang masyarakat Gorontalo untuk rumah adat ini. Rumah adat Bantayo Poboide. Masyarakat Kabupaten Gorontalo menyebut rumah adat daerah sebagai Banthayo Poboide.

Bantayo Poboide memang menjadi suatu situs budaya yang memiliki fungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Kabupaten Gorontalo. Rumah Adat Gorontalo Gorontalo merupakan salah satu provinsi termuda di Indonesia. Beberapa upacara adat penerimaan tamu kenegaraan pesta perkawinan adat hingga kegiatan sosial serta keagamaan sering sekali diselenggarakan di rumah adat ini.

Bantayo memiliki arti gedung. Rumah Adat Gorontalo Malihe. Ada beberapa rumah adat suku Gorontalo yang menjadi kekayaan sejarah Indonesia.

Saat ini rumah adat menjadi pusat lestarian dan pengembangan seni budaya daerah. Rumah adat yang diresmikan. Bantayo Poboide ialah rumah adat Gorontalo yang keseluruhannya terbuat dari kayu.

Kegunaan tersebut sesuai dengan nama yang diberikan oleh nenek moyang masyarakat Gorontalo untuk rumah ini. Provinsi Gorontalo sendiri berada dekat dengan Provinsi Sulawesi Utara. Berikut dua rumah adat Gorontalo dan penjelasannya.

Fungsi utamanya yang menjadi tempat bermusyawarah rumah Doluhapa menghasilkan banyak kesepakatan dengan berbagai pihak. Nama rumah adat Gorontalo yang kedua adalah Bantayo Poboide. Tauwa diartikan sebagai khalifah teladan atau pedoman.

Berbeda dengan Dulohupa yang dipakai untuk berkumpul dan bermusyawarah Bantayo Poboide digunakan sebagai tempat penyambutan tamu serta melakukan upacara adat. Namun dua rumah adat yang sangat populer di sana adalah Dulohupa dan Bantayo Poboide. Rumah Adat Bantayo Poboide.

Disahkan pada tahun 2000 lalu dengan UU Nomor 38 tahun 2000 Gorontalo kemudian menjadi provinsi di Indonesia yang menempati urutan ke-32. Rumah Adat Bantayo Poboide Salah satu rumah adat Bantayo Poboide terdapat di depan kantor bupati Gorontalo di Limboto. Menjadi tempat yang sakral ada dua jenis rumah adat Gorontalo yang perlu kamu ketahui sebagai berikut.

Bantayo Poboide ialah rumah adat Gorontalo yang keseluruhannya terbuat dari kayu. Rumah adat Gorontalo ini merupakan salah satu tempat yang kerap difungsikan sebagai tempat upacara adat dan bermusyawarah. Rumah Adat Gorontalo Gobel.

Rumah Adat banthayo Poboide Bantayo Poboide adalah rumah adat gorontalo. Seluruh bangunan rumah adat ini terbuat dari kayu-kayu pilihan sehingga dapat bertahan berabad-abad lamanya. Untuk pemilihan jenis kayu yang digunakan di dalam bangunan rumah adat ini tentu saja tidak sembarangan dan di pilih jenis kayu cokelat kemerahan dan juga kayu hitam.

Rumah Adat Gorontalo Bantayo Poboide.

2 Rumah Adat Gorontalo Nama Penjelasan Gambar